Selasa, 23 April 2013

MANUSIA SUBYEKTIF



 Budaya Salam. By. Y Setiyo Hadi
Pandangan manusia sebagai subyek didasari adanya pembagian ganda / dualistic dari ilmu pengetahuan (science).  Pembagian ganda tersebut adalah:

  1. Bidang Eksternal yang meliputi berbagai peristiwa dan fenomena yang dikenal sebagai Alam (obyektif)
  2. Bidang Internal yang meliputi gagasan, pikiran, perilaku dan aksi manusia (subyektif)


Kehidupan manusia, dalam sepanjang sejarah umat manusia, merupakan dialektik dari kedua bidang ini dalam diri manusia. Dialektika ini merupakan bagian penemuan makna hidup dan kehidupan yang dijalani oleh manusia.

Dialektika abadi tentang ketentuan yang diterima manusia (takdir) dengan usaha manusia dalam menerima dan merubah ketentuan tersebut (ikhtiar) memunculkan berbagai macam bentukpandangan,pemikiran, tingkah laku dan aksi yang dijalani oleh umat manusia. Dialektika abadi muncul sebagai konsekuensi logis dari pembagian ganda dalam melihat kedudukan manusia di alam semesta ini.

Pandangan ganda tersebut senantiasa terjadi dalam sejarah kehidupan ini, dengan memuncul berbagai pola. Pola-pola tersebut merupakan realitas dari sejarah umat manusia.
1.      Manusia hidup di alam dan sebagai bagian dari alam semesta ini.
2.     Adanya dikotomi antara subyek dan obyek
3.     Subyek (manusia) tidak dapat lepas dari obyek (alam), karena alam menyediakan kebutuhan hidup manusia. Pada fase ini perekonomian meramu atau mengambil langsung dari alam dan berburu binatang.
4.     Manusia berusaha menguasai alam dengan rasa ingin tahu (curiosity) yang tinggi serta kemampuan akal (reasoning), maka berkembanglah ilmu pengetahuan (science) dan teknologi (technology). Pada masa-masa ini telah ada pola bercocok tanam yang menjadi dasar dari pertanian dan perkebunan, pengelolaan hasil bumi berupa tambang (logam) yang memunculkan pembuatan alat-alat pertanian sehingga menjadi basis dari industry, serta pertukaran barang secara langsung (barter) sebagai bentuk asli dari perdagangan (trading).
5.  Setiap masa, terjadi silih berganti pemahaman yang berupaya mengidentifikasi posisi subyek (manusia) dengan obyek (alam). Suatu ketika manusia mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari alam yang tergantung sepenuhnya oleh alam yang dibarengi dengan mitos-mitos kekuatan alam yang diwujudkan dengan kepercayaan pada dewa serta kekuatan alam lainnya.
6.   Subyek dan obyek berada sebagai system yang memiliki input, proses dan output. Subyek sebagai pelaku dalam proses, sedangkan interaksi subyek dan obyek merupakan input, dan output berupa perilaku dan pemikiran subyek serta perubahan yang terjadi pada obyek.

Keenam pola di atas yang dimungkinkan terjadi dalam sejarah umat manusia sebagai penjabaran dari pandangan ganda dalam pemahaman manusia.

Katagori Sejarah
230413

Tidak ada komentar:

Posting Komentar