Oleh
Y.
Setiyo Hadi
Permasalahan
yang senantiasa dihadapi oleh umat manusia sepanjang sejarahnya adalah tentang
pemahaman terhadap keberadaannya di tengah alam semesta. Manusia senantiasa
berusaha menemukan dan mengetahui bagaimana alam semesta dan semua ini ada
dengan berbagai kemungkinan pemahaman yang muncul.
Perjalanan sejarah tentang
pengetahuan yang dimiliki manusia senantiasa terlihat adanya jurang pemisah
antara pikiran manusia (subyek) dan berbagai materi alam di
sekitar manusia (obyek). Kondisi subyek dan obyek ini memunculkan pandangan
ganda (dualistic) dalam pengetahuan yang dimiliki manusia.
Ilmu pengetahuan (science)
senantiasa memperlihatkan pendekatan ganda yang menunjukkan bagaimana kondisi
eksternal (peristiwa fisik) dan kejiwaan manusia saling mempengaruhi pikiran
manusia, gagasan dan penentuan suatu nilai.
Kondisi ganda / dualistic pandangan
dalam ilmu pengetahuan menyebabkan terbaginya wilayah pengetahuan menjadi dua
bidang, yaitu:
1.
Bidang eksternal peristiwa, yang
disebut sebagai alam;
2.
Alam pikiran dan tindakan manusia.
Sifat ganda / dualistik pandangan ini
memunculkan perdebatan yang terjadi sepanjang sejarah dalam diri manusia.
Antara ketentuan yang pasti tidak bisa dirubah (dikenal sebagai takdir) dan
usaha manusia untuk merubah ketentuan-ketentuan tersebut. Dari pandangan ini
muncul diskusi tentang Pencipta dan Penciptaan, serta dialog abadi tentang jiwa
yang abadi dan tubuh yang fana.
Perdebatan tersebut tidak hanya
sekedar dalam tataran filosofis dan wacana, namun sangat berpengaruh dalam
tingkah laku manusia secara praktis (ekonomi, sosial, politik). Maka perlu
kearifan untuk melihat permasalahan ganda dalam kehidupan ini sebagai sudah
kenyataan hidup.
Katagori Sejarah
220413
Tidak ada komentar:
Posting Komentar