Senin, 07 November 2016

KAPAN LAGI KALAU TIDAK SEKARANG : NAPAK TILAS PERJALANAN HAYAM WURUK DI UJUNG TIMUR PULAU JAWA




 “Kapan lagi …. Kalau tidak sekarang !!!” Ribuan langkah diawali oleh satu langkah. Ribuan pengikut (follower) diawali adanya satunya pengikut.

Upaya Napak Tilas Perjalanan Hayam Wuruk di ujung Timur Pulau Jawa, pada tahap awal ini, dilakukan secara “acak” untuk menemukan jalur perjalanan dan hal-hal yang muncul dari perjalanan Hayam Wuruk beberapa abad yang lalu.

Acuan utama dari Napak Tilas Perjalanan Hayam Wuruk di Ujung Timur Pulau Jawa adalah Kitab Negara Kretagama atau Desawanana. Beberapa buku serta artikel yang membahas tentang Kitab Negara Kretagama atau Desawanan serta terkait dengan proses Napak Tilas secara umum yang menjadi acuan antara lain:


  •  Hadi Sidomulyo, Napak Tilas Perjalanan Mpu Prapanca, Jakarta Selatan: Wedatama Widyasastra dan Yayasan Nandiswara Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNESSA. 2007. 
  •  J. Noorduyn, “Bujangga Maniks journeys through Java; topographical data from an old Sundanese Source” Dalam : Bijdragen Tot De Taal-, Land- En Volkenkunde 138 (1982), No: 4, Leiden, 413-44 
  •  J. Hageman .T. Cz., Eenige Gegevens Over De Hindoe-Oudheden Van Oost-Java Volgens Ken Handschrift Van  (1861—1868)
  •  Dr. N. J. Krom,  Inleiding Tot De Hindoe - Javaansche Kunst, 'S-Gravenhage : Martinus Nijhoff, 1920.
  • Dan Beberapa Sumber lain yang akan dikutip (menjadi sumber dalam tulisan laporan hasil Napak Tilas ini.

Tujuan dari Napak Tilas Dari Perjalanan Hayam Wuruk di Pojok Timur Pulau Jawa ini untuk menggali potensi wilayah yang dilalui Hayam Wuruk tatkala melakukan perjalanan pada tahun 1359 di ujung timur Pulau Jawa, yang dibatasi pada daerah-daerah yang dikunjungi oleh Hayam Wuruk yang diterangkan di Negarakretagama di wilayah Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo.

Jember, 06 November 2016
Y. Setiyo Hadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar